Thursday, June 5, 2008

Menjadi Bidadari yang Didambakan


Menjadi bidadari bagi suami di dunia dan akhirat, adalah cita-cita tertinggi seorang muslimah sebagai istri. Mengapa tidak cukup menjadi bidadari di dunia saja? Toh, Allah sudah menjanjikan bidadari-bidadari di syurga bagi para suami (muslimin) yang shaleh. Justru itulah sebabnya. Tidak cemburukah para istri jika perannya digantikan oleh wanita-wanita lain yang kebetulan seorang bidadari? Oleh karenanya, adalah sebuah dambaan bagi seorang istri untuk menjadi ratu bidadari bagi suaminya kelak di syurga. Karena istri atau wanita pendamping suami ketika hidup di dunia lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan bidadari-bidadari syurga, karena ibadahnya kepada Allah. Wanita dunia menjalankan sholat, shaum, dan semua amaliah ibadah lainnya, sedang bidadari syurga tidak.



Al-Qur’an maupun Hadits Rasulullah SAW banyak menyebutkan tentang sosok bidadari syurga. Teramat banyak ilustrasi indah yang dinyatakan untuk menggambarkan bidadari syurga. Istri-istri yang disediakan oleh Allah tersebut, yang dinyatakan berjumlah ‘72’, adalah wanita abadi dan suci, cantik jelita nan lembut gemulai… tiap kali berkumpul bersama mereka tidak ada kata bosan dan jenuh. Jika bidadari menampakkan wajahnya, terpancarlah keindahan antara langit dan bumi. Bidadari yang sempurna, indah perangai, indah segala. Mereka tidak pernah disentuh oleh penghuni-penghuni syurga selain suaminya. Ketika sang mukmin masuk syurga bidadari akan menyambutnya dengan pelukan hangat dan erat dengan jari dan telapak tangan yang lembut dan indah. Mereka selalu bernyanyi riang gembira, tiada sedih tiada duka, mereka menyanyikan kidung-kidung, tasbih, tahmid, serta pujian kepada Allah. Jika bidadari syurga ke bumi niscaya wanginya akan memenuhi seluruh bumi… Subhanallaah..



Adalah tugas besar dan berat bagi seorang istri untuk menjadi bidadari di antara bidadari lain bagi suaminya. Karena hanya seorang istri yang shalihahlah yang kelak dapat menjadi ratunya bidadari syurga. Dengan kata lain, seorang istri haruslah masuk syurga, sehingga bisa mendampingi suaminya. Disebutkan: Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah bersabda: “Jika perempuan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk syurga.” (HR. Al-Bazaar). Tapi bukan sebatas itu, banyak hal lain yang harus diperhatikan dan diutamakan untuk dilaksanakan bagi seorang istri agar dapat mendampingi suami di syurga, yakni:



1. Senantiasa taat pada Rabb-nya. Segala ketentuan dan ketetapan Rabb-nya diterima dengan tulus ikhlas, tiada rasa berat di hati. Oleh karenanya, seorang wanita jika ingin menjadi bidadari dunia akhirat hendaknya bisa memingit dirinya dari segala macam perbuatan maksiat dan durhaka.

2. Membantu suami taat pada Rabb-nya. “Harta yang utama adalah lisan yang senantiasa berdzikir, hati yang senantiasa bersyukur dan istri beriman yang membantu suami dalam menegakkan bangunan imannya”. (Hr. Ibnu Majah dan Tirmidzi, hasan).

3. Yang termasuk ciri istri yang shalehah yang akan menjadi ratunya bidadari di syurga nanti adalah yang taat kepada suaminya bahkan dikatakan tidak dianggap taat kepada Allah jika tidak mau taat kepada suaminya dalam hal yang ma’ruf.

4. Bersikap sebagaimana istri yang shalihah terhadap suami, yang diwujudkan dengan sikap a.l: menghargai suami, selalu bersikap lembut dan sopan di hadapan suami, menampakkan pandangan yang teduh dan tenang, senantiasa bertutur lembut dan manis, selalu berkata yang baik, merdu dan riang kepada suami, menghiburnya setiap saat, selalu berhias dan menjaga kecantikan dirinya untuk suami, dlsb.



Telah banyak keterangan sebagai panduan bagi seorang istri dalam bersikap kepada suami.

“Sebaik-baik wanita adalah yang jika engkau melihatnya, akan membahagiakan dirimu, jika engkau memerintahnya akan mentaatimu, dan jika engkau tidak berada di sampingnya ia akan menjaga hartamu dan dirinya sendiri.” (HR. Ibnu Jarir dan Nasa’I dari Abu Hurairah ra. H

0 Orang Bercakap: